Rabu, 25 Mei 2016

CONTOH LAPORAN ANALISIS TANDA BACA PADA MAJALAH



BAB 1

PENDAHULUAN

.

A.    LatarBelakang

Bahasa Indonesia merupakanbahasapersatuandarinegara Indonesia.Namun, padakenyataannya, Bahasa Indonesia telahdipandangsebelahmataolehmasyarakat Indonesia sendiri. Masyarakat Indonesia lebihbanggajikamahirmenggunakanbahasaasingdaripadabahasanyasendiri, bahasa Indonesia. Selainitu, contohnyatakurangnyaminatmasyarakat Indonesia untukbelajarbahasa Indonesia adalahrendahnyanilai yang diraihpadamatapelajaranbahasa Indonesia tidakselalumendekatinilaisempurna. SedangkannilaimatapelajaranbahasaInggrislebihtinggi. Itulahpotretmasyarakat Indonesia yang memilikiminatrendahuntukbelajarbahasa Indonesia yang baikdanbenar.
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalahtatabahasadalamBahasa Indonesia yang mengaturpenggunaanbahasa Indonesia dalamtulisan. Makadalampenulisankaryatulisilmiahharussesuaidengan EYD yang telahdisepakati. Penggunaan EYD jugamenentukankesempurnaansebuahkaryatulis.
Selainrendahnyaminatmasyarakat Indonesia dalambelajarberbahsa Indonesia, masyarakat Indonesia jugakurangmemahamibagaimanapenulisankaidah-kaidahbahasasesuaidengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Banyaksekalicontohdalamartikel-artikelmaupuntulisanlainnya yang tidakmenerapkanaturan-aturanEjaanBahasa Indonesia yang Disempurnakandenganbenar, salahsatunyaadalahdalampenggunaantandabaca.
Penggunaantandabacamemangseringdisepelakan. Namun, penggunaantandabacadalamtulisanmerupakansebuahbentukkomunikasidari sang penulisuntukmempermudah sang pembacadalammemahamipesan yang disampaikannnya. Kesalahandalampenulisantandabacadapatmenimbulkanmakna yang berbeda. Tandabacadapatdiibaratkansepertirambu-rambulalulintas yang ada di jalandanwajib di patuhiolehpenggunajalan. Jikapenggunajalanmematuhirambuitu, terciptalahlalulintas yang tertib, teratur, dantidaksemrawut.

B.     RumusanMasalah

Bagaimanapenggunaantandabacapadamajalah “Hadila”?

C.    Tujuan

Mengetahuipenggunaantandabacapadamajalah “Hadila”

D.    TeoridanMetode

Teori Kaidah Tanda Baca
Dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), penggunaan tanda baca memiliki 15 kaidah, yaitu:
1.      Tanda Titik (.)
a.       Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
b.      Tanda tiitk dipakai dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
c.       Tanda dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
d.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
e.       Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan, dan tempat terbit.
f.       Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
g.      Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan.

2.      Tanda Koma (,)
a.       Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian pembilangan.
b.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, meainkan, sedangkan, dan kecuali.
c.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
d.      Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
e.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
f.       Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung iu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
g.      Tanda koma dipakai di antara (1) nama dan alamat, (2) bagian-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, serta (4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
h.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
i.        Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
j.        Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
k.      Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
l.        Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
m.    Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca/salah pengertian di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

3.      Tanda Titik Koma (;)
a.       Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara.
b.      Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang brupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu diguanakan kata dan.
c.       Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu terpisah oleh tanda baca dan kata hubung.

4.      Tanda Titik Dua (:)
a.       Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian.
b.      Tanda titik ddua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
c.       Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
d.      Tanda titik dua dipakai diantara (1) jilid atau nomor dan halaman, (2) bab dan ayat dalam kitab suci, (3) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.

5.      Tanda Hubung (-)
a.       Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
b.      Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.
c.       Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
d.      Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tunggal dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
e.       Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (1) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan  (2) penghilangan bagian frasa atau kelompok kata.
f.       Tanda hubung dipakai untuk merangkai
(1)   se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
(2)   ke- dengan angka,
(3)   angka dengan –an,
(4)   kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,
(5)   kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
(6)   gabungan kata yang merupakan kesatuan.
g.      Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

6.      Tanda Pisah (--)
a.       Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat.
b.      Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
c.       Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.


7.      Tanda Tanya (?)
a.       Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
b.      Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang dingsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

8.      Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.

9.      Tanda Elipsis (...)
a.       Tanda elipsiis dipakai dalam kalimat yyang terputus-putus.
b.      Tanda lipsis dipakai untuk menujukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.

10.  Tanda Petik (“ “)
a.       Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
b.      Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
c.       Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

11.  Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)
a.       Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.
b.      Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan.
c.       Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, kata, atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing.

12.  Tanda Kurung (())
a.       Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
b.      Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
c.       Tanda kuurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
d.      Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang merinci urutan keterangan.

13.  Tanda Kurung Siku ([])
a.       Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
b.      Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.

14.  Tanda Garis Miring (/)
a.       Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran.
b.      Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atauu, tiap, dan ataupun.

15.  Tanda Pennyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Metode
Makalahinidibuatdenganmenggunakanmetodediskriptifanalitik.




BAB II

PEMBAHASAN


Menganalisispenggunaantandabacapadaartikelberjudul “PerpustakaanPeretas Budi Pekerti” didalammajalahHadilaTandabacakoma (,)
Kalimat
Benar
Salah
Koreksi
Budaya membaca (literasi) tidak saja budaya perseorangan untuk membaca, tetapi juga berkaitan dengan aktivitas menulis, berpikir, lalu melahirkan karya (literatur).




Sekolah sebagai pusat kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, merupakan wadah yang dekat dengan budaya tersebut.



Namun, budaya ini telah luntur dikalangan anak muda.


Aktivitas membaca buku, koran, majalah, buletin, dan lain-lain, kalah dengan aktivitas ‘membaca’ gadget.



Mereka tak lagi kepo dengan mading, buku baru, novel baru, dan majalah baru, se-kepo jika ada gadget baru.



Mereka juga tak lagi antusias dengan aktivitas surat menyurat.


Jepang adalah salah satu negara yang memiliki perhatian besar dengan budaya membaca.



Sejak Restorasi Meiji, semua siswa sekolah diwajibkan membaca buku yang telah disediakan, 15 menit sebelum pelajaran dimulai.



Mereka juga didorong untuk membentuk kelompok-kelompok kecil yang mampu mandiri memublikasikan karya mereka sendiri.



Menceritakan isi buku yang telah dibaca dan presentasi karya sastra selalu dimasukkan dalam acara-acara yang diadakan dilingkungan sekolah.



Kebiasaan ini dirasa mampu membentuk budi pekerti siswa di Jepang.


Di Indonesia, sebenarnya penumbuhan budi pekerti telah dicanangkan dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2015.



Perpustakaan disebut sebagai jantung sekolah yang memberikan andil besar dalam menyediakan sumber informasi, pendukung penumbuhan budi pekerti.



Perpustakaan disebut sebagai jantung sekolah, yang memberikan andil besar dalam menyediakan sumber informasi dan pendukung penumbuhan budi pekerti.
Khususnya pada genre buku fiksi.


Buku fiksi mampu mendorong keingintahuan, membangun empati, inovasi, dan imajinasi siswa.



Di Cina porsi buku fiksi lebih banyak di perpustakaan sekolah.


Ternyata latar belakangnya diketahui bahwa orang Cina banyak memiliki potensi luar biasa dalam meniru, tetapi cenderung tidak inovatif dan gagal dalam menciptakan.




Diterangai karena mereka kurang bisa berimajinasi.


Karena itu, diperbanyaklah bacaan fiksi.


Bacaan fiksi bisa membawa ke dunia yang belum pernah dikunjungi, menimbulkan keingintahuan, dan menimpulkan rasa tidak puas sehingga ada keinginan untuk mengubah dan memperbaiki dunianya menjadi lebih baik.




Perpustakaan adalah suatu kebebasan; kebebasan membaca, mengemukakan ide, berkomunikasi, dan mengakses informasi.


Perpustakaan adalah suatu kebebasan: kebebasan membaca, mengemukakan ide, berkomunikasi, dan mengakses informasi.
Maka tidak salah jika ada ungkapan bahwa peradaban (termasuk budi pekerti) suatu negara salah satunya sangat ditentukan oleh keberadaan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan masyarakat.






Menganalisistandabacapadaartikelberjudul “Ketika yang halal pun ikutlenyap” didalammajalahHadila
Kalimat
Benar
Salah
Koreksi
Bagong bingung.
ü   


Tagihan kartu kreditnya terancam macet.
ü   


Sejak dua bulan yang lalu, dia di-PHK, dan tidak punya alternatif cara untuk membayarnya.

ü   
Sejak dua bulan yang lalu, dia diPHK, dan tidak punya alternatif cara untuk membayarnya.
Pusing memikirkan tagihan kartu kredit, Bagong iseng berjalan-jalan ke food center di salah satu mall.
ü   


Makan, cuci mata sekaligus ngilangin stres.
ü   


Tak lama kemudian, matanya bertumbuk pada sosok ibu muda yang terburu-buru hendak pergi.
ü   


Kerepotan karena harus menggendong anak dan beberapa barang, dia lupa akan handphone-nya, philips Fisio seri terbagu.
ü   


“binggo! Sepertinya sudah rezekiku.” Teriak kecil Bagong, yang sejak semula memang berharap ibu muda tersebut lupa.


ü   
“binggo! Sepertinya sudah rezekiku.” Teriak kecil Bagong yang sejak semula memang berharap ibu muda tersebut lupa.
Bagong pun ‘mengamankan’ Philips fisio itu di saku celananya.

ü   
Bagong pun mengamankan Philips fisio itu di saku celananya.
“Dipakai sendiri, atau dijual untuk bayar tagihan kartu ya?” pikirnya tentang philips Fisio itu.
ü   


Digantinya sim card si ibu muda tadi dengan sim cardnya, biar tidak di lacak.
ü   


Tapi bagaimana tagihan kartunya? “Ah, soal tagihan kartu kredit, gampang. Kalau memang nanti sangat terpaksa, baru dijual,” pikirnnya.
ü   


Bagong bergegas meninggalkan food center.
ü   


Tapi sesampainya di terminal Grogol, bagong di todong perampok.
ü   


Handphone yang tadi dia ambil, sekarang diambil perampok.
ü   


Kartunya pun ikut terbawa karena sudah terpasang.
ü   


Bahkan dompetnya juga ikut diambil.

ü   
Bahkan, dompetnya juga ikut diambil.
Bagong lemas.
ü   


“Tobat gusti, tobat...!”
ü   


Begitulah, kalau mengambil barang yang bukan milik kita.
ü   


Bukan saja barang tersebut akan hilang dari genggaman kita, tetapi juga akan menyeret barang-barang kita yang lain sehingga ikut hilang.
ü   


Patut dimengerti, hilangnya sesuatu yang bukan haknya adalah tidak selalu pada pengertian fisik semata.
ü   


Sebab bisa jadi fisiknya tidak hilang.

ü   
Sebab, bisa jadi fisiknya tidak hilang.
Pemanfaatan pada barang tersebut yang tidak ada, alias dihilangkan rasa menikmati.
ü   


Rezeki yang diperoleh dari jalan yang salah bukan rezeki namanya, melainkan bahan bakar kesusahan,
ü   


Sebab dikatakan rezeki, jika ia datang dari Allah.
ü   


Sedang Allah tidak menyukai jalan-jalan yang haram.
ü   


Sesuatu yang buakan hak kita akan dihilangkan oleh yang hak.
ü   


Kadang apa  yang halal di genggaman kita pun bisa ikut menghilang seiring dengan hilangnya apa yang haram.
ü   


Jadi tidak perlu tergoda memperkaya diri dengan melirik milik orang lain.

ü   
Jadi, tidak perlu tergoda memperkaya diri dengan melirik milik orang lain.
Apalagi hidup ini sudah susah, maka jangan kita menambah lebih susah lagi dengan bertindak bodoh.
ü   


Menghilangkan kesusahan adalah bukan dengan jalan menghadirkan kesusahan yang lain, melainkan dengan jalan kebenaran.
ü   



Menganalisistandabacapadaartikelberjudul ”Ketikajinjatuhcinta” didalammajalahHadila
Kalimat
Benar
Salah
Koreksi
UST FAKHRUDIN NURSYAM. LC

ü   
UST. FAKHRUDIN NURSYAM, LC.
Assalamu’alaikum. Ustaz, tolong dijelaskan tenteng bagaimana jin yang sedang jatuh cinta kepada manusia dan bagaimana cara agar terhindar dari hal tersebut.

ü   
Assalamu’alaikum. Ustaz, tolong dijelaskan tenteng bagaimana jin yang sedang jatuh cinta kepada manusia dan bagaimana cara agar terhindar dari hal tersebut?
Karena dari pengetahuan saya, saya merasa ada beberapa ciri-ciri tentang hal tersebut sedang ada pada diri saya.
ü   


Wa’alaikumsalam. Wr. Wb.
ü   


Para ulama mengatakan bahwa ada tiga pintu bagi jin untuk merasuk ke dalam jiwa manusia.

ü   
Para ulama mengatakan, bahwa ada tiga pintu bagi jin untuk merasuk ke dalam jiwa manusia.
Pertama, jin jatuh cinta kepada manusia.
ü   


Jin lelaki jatuh cinta kepada seorang wanita.
ü   


Jin wanita jatuh cinta kepada seorang lelaki.
ü   


Jin lesbi jatuh cinta kepada seorang wanita.
ü   


Atau jin gay jatuh cinta kepada seorang lelaki.
ü   


Kedua, kezaliman seorang manusia kepada jin.
ü   


Seperti seseorang yang mengencingi liang yang menjadi rumah jin.
ü   


Menyiramkan air panas di selokan kamar mandi/WC yang menjadi tempat tinggal jin.
ü   


Membunuh jin yang menjelma menjadi binatang tertentu tanpa memberi ultimatum terlebih dahulu.
ü   


Meski seseorang melakukannya dengan tidak sengaja atau tanpa menyadari, namun jin bisa melakukan tindakan pembalasan kepadanya.
ü   


Ketiga, kezaliman jin kepada manusia.
ü   


Artinya, jin mengganggu dan merasuk ke dalam jiwa manusia tanpa sebab tertentu, hanya iseng atau ingin mngerjai.
ü   


Hal ini mungkin terjadi jika seseorang berada dalam salah satu dari kondisi berikut: sedang marah yang memuncak, sedangketakutan yang luar biasa, sedang dikuasai syahwatnya, dan sedang lalai (melamun).
ü   


Berikut ciri orang yang diganggu atau dirasuki jin.
ü   


Dalam kondisi tidur dia mengalami insomnia/sulit tidur; stres (hingga suka terbangun dari tidur), mengalami tindihan (seakan-akan ada yang menghimpitnya hingga sulit untuk melepaskan diri), tertawa, menangis atau berteriak-teriak dalam tidur: mngalami mimpi yang sangat buruk (melihat binatang yang menakutkan, jatuh dari ketinggian, melihat hantu atau sosok asing yang menyeramkan dll).
ü   


Dalam kondisi terjaga dia mengalami pusing berkepanjangan (padahal tidak ada gangguan fisik yang mengakibatkan pusing); sering terhalang untuk berdzikir, salat dan berbagai amal ketaatan lainnya; bermalas-malasan dan merasa tidak berdaya; rasa sakit dibagian tubuh tertentu sedang dokter tidak mampu mengobatinya; dan yang terparah adalah ketika mengalami kesurupan (kejang-kejang, ngomel-ngomel sendiri, dll).
ü   


Gangguan jin bisa di cegah dengan beberapa preventif.
ü   


Pertama, menutup aurat dari pandangan jin, terutama ketiak berada di WC atau kamar mandi, yaitu dengan membaca basmalah sebelum melepas pakaian.
ü   


Rasulullah Saw bersabda, “satir penutup aurat antara mata jin dan aurat anak-anak adam di saat mereka melepas pakaian adalah dengan mengucapkan, ‘Bismillahirrahmanirrahim’.” [H. R. Thabrani]
ü   


Kedua, selalu berzikir dengan hati, lisan dan amal perbuatan.
ü   


Ibnu Abbas Ra berkata, “Setan bersemayam dalam hati anak Adam. Apabila dia lupa dan lalai, setan akan memberikan bisikan-bisikan jahatnya. Apabila dia mengingat/menyebut nama Allah, setan akan berlari menjauh”. [H. R. Baihaqi]

ü  
Ibnu Abbas Ra berkata, “Setan bersemayam dalam hati anak Adam. Apabila dia lupa dan lalai, setan akan memberikan bisikan-bisikan jahatnya. Apabila dia mengingat/menyebut nama Allah, setan akan berlari menjauh.” [H. R. Baihaqi]
Ketiga, senantiasa memohon perlindungan kepada Allah Swt.
ü   


Allah Swt berfirman, “dan jika setan mengganggu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Q. S. Fushsilat (41):36]
ü   


Keempat, sering berkumpul dengan orang-orang salehdan tidak sering menyendiri kecuali sedang menunaikan kebaikan.
ü   


Adapun jika telah ada indikasi diganggu jin, maka tindakan kuratifnya sebagai berikut.
ü   


Lakukan ruqyah mandiri dengan membaca ayat-ayat alquran: surat al fatihah, 5 ayat pertama dari surat Al Baqarah, ayat kursi dan 2 ayat setelahnya (Al Baqarah: 225-257), dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah (285-286), dan membaca tiga surat al muawwidzat (Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas).

ü   
Lakukan ruqyah mandiri dengan membaca ayat-ayat alquran: surat al fatihah, 5 ayat pertama dari surat Al Baqarah, ayat kursi dan 2 ayat setelahnya (Al Baqarah: 225--257), dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah (285--286), dan membaca tiga surat al muawwidzat (Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas).
Membaca doa-doa ma’tsur dari Rasul Saw seraya berbicara kepada dirinya sendiri.
ü   


Diantaranya adalah doa, “Bismillahi arqiika, min kulli syai in yuudziika, min syarri kulli nafsin, au’aini khasidin, bismillahi arqiika, wallahu yasyfiika. (dengan menyebut nama Allah aku meruqyah dirimu, darisegala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan semua jiwa yang jahat, atau tatapan mata orang yang hasad. Dengan menyebut nama Allah, aku meruqyah dirimu, semoga allah menyembuhkanmu).” [H. R. Muslim]
ü   


Jika ruqyah mandiri belum berhasil, maka sebaiknya pergi ke ahli ruqyah syar’iyyah yang mengobati dengan ayat-ayat Alquran, doa-doa ma’tsur dari sunnah nabawiyah dan tindakan terapi lain yang dicontohkan Nabi Saw, para shahabat tabi’in atau ulama salaf.
ü   


Selama hal itu dapat menjadi perantara kesembuhan yang datang dari allah dan selamat dari kesyirikan dan hal-hal yang diharamkan.
ü   


Setelah terapi hendaknya kita berusaha untuk selalu salat berjamaah, berwudhu sebelum tidur lalu membaca ayat kursi, membawa surat Al baqarah minimal dalam setiap tiga hari, dan melakukan amalan yang disebutkan dalam tindakan preventif diatas.
ü   


Wallahu a’lam bish-shawwab.
ü   



Menganalisistanda baca dalam kalimatpadaartikel “NiatkanHanyaKarena Allah”
Kalimat
Benar
Salah
Koreksi
Ujiankehidupanadalahsebuahkeniscayaanbagitiapmanusia. Sikapmenghadapiujianitulah yang membedakanseseorangdengan orang lain. Ada orang yang menyerahpasrah, tetapiada pula yang tetaptegarmenghadapinya.



ü


Salah satusosoktangguh, kali inimenyapamasyarakat Solo. DiaadalahPipik Dian Irawatiatau yang lebihdikenaldenganUmiPipik. IstrialmarhumUstadz Jeffry Al Buchoryinimemangmenginspirasibanyak orang denganketegarannya. Saatcobaandatangdalambentukkepergian sang suami, disusuldengankebakaranrumahnya, UmiPipiktetaptegar. Mengajarkannyakepadaanak-anaknyauntukkuatmenghadapiujian. BahkansekarangUmiPipiklebihbanyakhadir di majelistaklimuntukmemberikankajian, motivasi, dan sharing pengalamankepadamasyarakat






ü


Sabtu, 23 JanuarilaluUmiPipikhadirmengisikajian di Masjid NurulIman, Kalitan, Solo. Acara yang diselenggarakanolehDompetPeduliUmatDaarutTauhid (DPUDT) tersebutdihadiriratusanmuslimahdari Kota Solo dansekitarnya.



ü


“Bu, kalaudosa-dosasayaditampakkanoleh Allah, pastiibu-ibunggakmaududuk di sini. Maka, duduk di sininiatkankarena Allah saja, jangankarenasaya. Sayabukanustadzah, tapi di sinihadirsama-samamengharapkanridadari Allah swt,” ungkapnya.



ü





Menganalisistandabacadalamkalimatpadaartikel yang berjudul “Angan-AnganBaniIsrail” darimajalah “Hadila”
Kalimat
Benar
Salah
Koreksi
Menurut Ibnu Abbas, kedua ayat surat Al-Baqarah tersebut diturunkan berkaitan dengan ajakan mubahalah (sumpah dua pihak yang berselisih untuk dikutuk jika di antara keduanya melakukan dusta atau kesalahan) yang dilakukan Nabi kepada kaum Yahudi yang bersikukuh menolak ajakan Nabi dengan alasan bahwa ajaran yang mereka anut saat itu adalah yang paling benar.





ü



Tentu saja, Bani Israil enggan melakukan mubahalah tersebut. 
ü



Ini sekaligus menunjukkan bahwa mereka memang betul-betul melakukan dusta.
ü



Tercatat dalam sejarah bahwa ajakan mubahalah yang dilakukan Nabi kepada kaum kuffar terjadi beberapa kali, di antaranya dilakukan kepada delegasi Nasrani Najron yang meski argumentasinya dipatahkan, tetap saja mereka ingkar.
ü


Akhirnya Nabi mengajak mereka ber-mubahalah untuk membuktikan kebenaran yang sesungguhnya.
ü



Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): ‘Marilah kita memanggil anak-anak Kami dan anak-anak kamu, istri-istri Kami dan istri-istri kamu, diri Kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta’.”[Q.S. Ali Imran (3): 61]

ü


Delegasi Nasrani Najron pun akhirnya tidak bisa berkutik dan mereka enggan melayani tantangan Nabi tersebut.
ü



Seorang di antara mereka mengatakan kepada yang lain, “Jika kalian menerima tantangan Muhammad, niscaya kalian akan mati semuanya.”
ü



Untuk menutupi rasa malu, akhirnya mereka bersedia membayar jizyah (pajak).
ü



Demikianlah, betapapun licik dan banyaknya akal bulus yang dilakukan kaum Yahudi dan Nasrani dalam menyembunyikan kebenaran, Allah Maha Tahu atas yang mereka lakukan.
ü



Mustahil mereka menginginkan (mempercepat) kematian karena dalam dirinya tertanam sifat tamak pada dunia dan menginginkan umur sepanjang-panjangnya.
ü



Kedustaan mereka pastilah berbalas azab yang sepedih-pedihnya sebagai balasan atas kezaliman yang dilakukannya.
ü



Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” [Q.S. Al-Baqarah (2): 96]

ü


Sungguh bertolak belakang yang dikatakan oleh kaum Yahudi dan Nasrani dengan keadaan yang sesungguhnya.
ü



Di lidah, mereka dengan percaya diri mengatakan tidak takut mati karena menganggap diri sudah dipastikan masuk surga.
ü



Namun pada kenyataannya, mereka sama sekali enggan bersentuhan dengan kematian.
ü



Bahkan kalau bisa, mereka ingin seribu tahun lagi hidup di dunia ini.
ü



Bagi mereka, umur panjang adalah untuk menikmati keindahan dunia lebih lama dan tidak ada kaitannya dengan perbaikan iman dan peningkatan kualitas amal.
ü



Mereka tidak menyadari bahwa umur panjang yang mereka angankan tidak akan membantu mereka lepas dari azab Allah yang sangat pedih.
ü



Dalam Islam, panjang pendeknya umur bukan jaminan hidup semakin berkualitas.
ü



Kualitas hidup ditentukan dari bagaimana yang bersangkutan mampu mengatur setiap waktunya untuk menambah bekal yang hendak dibawa pergi menuju tempat kembali (akhirat).
ü



Dari Abdullah bin Busr, seorang Badui bertanya: “Wahai Rasulullah, siapa orang terbaik itu?”
ü   


Rasulullah Saw menjawab: “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.” [H.R. Tirmidzi]
ü   


Jadi, orang beriman hendaknya tidak usah takut akan datangnya kematian sebagaimana kaum  Yahudi dan Nasrani.
ü   


Yakinlah bahwa usaha maksimal kita dalam menjauhkan diri dari larangan-Nya dan mendekatkan diri pada perintah-Nya akan berbuah surga di akhirat kelak.
ü   



Menganalisis tanda baca dalamkalimat pada artikel yang berjudul ”AnakMendengkur” darimajalah “Hadila”.
Kalimat
Benar
Salah
Koreksi
Wa’alaikumsalam. Wr. Wb.
Mendengkur (snoring) atau mengorok dapat terjadi akibat bergetarnya bagia dari saluran napas.




Kenapa bisa terjadi? Karena adanya hambatan gerakan udara pernapasan saat tidur.



Semakin sempit saluran napas maka aliran udara pernapasan semakin besar sehingga mengakibatkan peningkatan getaran dinding  saluran napas.




Penelitian di Amerika Serikat, terdapat 11-2 % anak usia 1-9 tahun dengan gangguan mendengkur, dengan frekuensi mendengkur rata-rata 3 sampai 4 kali dalam seminggu.





Penelitian di Amerika Serikat, terdapat 11- -2 % anak usia 1- -9 tahun dengan gangguan mendengkur, dengan frekuensi mendengkur rata-rata 3 sampai 4 kali dalam seminggu.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan anak mendengkur, yaitu: pertama, posisi tidur yang mengakibatkan penyempitan saluran napas. Kedua , adanya pembesaran kelenjar tonsil/adenoid/amandel. Ketiga, berat badan yang berlebih (obesitas). Keempat kelainan struktur saluran napas bagian atas, misalnya; devasi septum hidung, pembengkakan akibat infeksi kronis hidung, penyumbatan rongga hidung (polip), atau yang lainnya.









Pada anak-anak penyebab tersering adalah pembengkakan amandel dan pembesaran kelenjar adenoid akibat infeksi maupun alergi.



Anak yang memiliki bakat alergi akan memiliki peluang lebih besar untuk terjadi snoring, karena lapisan saluran selaput lendir saluran napasnya  membengkak dan kelenjar adenoidnya membesar.




Penanganan mendengkur harus sesuai dengan penyebabnya.



Lakukan perbaikan kebiasaan (behavioral therapy).


Misalnya, posisi tidur miring (dapat mengurangi penyempitan akibat pangkal lidah yang jatuh ke belakang), posisi kepala sedikit dinaikkan (kurang lebih 4 inci atau cukup dengan pemakaian bantal), serta peliharalah kebiasaan waktu tidur yang teratur.





Apabila anak dengan obesitas, usahakan dapat menurunkan berat badan dengan perubahan pola makan yang teratur.




Apabila penyebabnya infeksi, obati hidung, amandel, adenoid, maupun polip hidung.




Pada kondisi adanya kelainan struktur anatomi saluran napas , maka perlu  dilakukan operasi, misalnya pada deviasi septum hidung, polip, amandel atau lidah yang terlalu besar.





Bahaya snoring yang sering terjadi adalah sleep apnoe yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas pada anak.



Apabila kebiasaan mendengkur ini berlanjut, segera periksa ke dokter.




Menganalisis tanda baca  dalam kalimat pada artikel yang berjudul  “Anti PenuaanDinidenganMinyakBijiAnggur” di majalah Hadila
Kalimat
Benar
Salah
Koreksi
Kulit kita memerlukan kelembapan yang cukup, sehingga keremajaan kulit akan mampu dipertahankan.
ü   


Lapisan kulit manusia terdiri atas3 lapisan, yaitu; lapisan luar (atas) disebut dengan lapisan epidermis, lapisan tengah disebut dermis, dan lapisan yang paling bawah disebut dengan subkutis.

ü   
Lapisan kulit manusia terdiri atas 3 lapisan, yaitu: lapisan luar (atas) disebut dengan lapisan epidermis, lapisan tengah disebut dermis, dan lapisan yang paling bawah disebut dengan subkutis.
Pada epidermis, lapisan paling luar (keratin) akan selalu berganti.
ü   


Sel-sel keratin pada kulit wajah orang dewasa akan mengelupas (regenerasi) dalam kurun waktu 28 hari secara normal.
ü   


Proses regenerasi kulit ini akan mengalami pemanjangan pada orang yang lanjut usia.
ü   


Apabila keratin ini tidak segera mengelupas atau berganti dengan sel kulit yang baru, akan terjadi penumpukan keratin yang menyebabkan wajah menjadi kusam dan kasar.
ü   


Dalam perawatan wajah, pengelupasan keratin dikenal dengan istilah exsfoliation diantaranya: scrubbing, microdermabration, softpeel, chemical peeling, dll.
ü   


Semua tindakan exsfoliation berguna untuk membantu regenerasi sel kulit sehingga wajah tampak lebih cerah.
ü   


Setelah exsfoliation, fokus perawatan yang tidak kalah pentingnya untuk dilakukan pada perawatan wajah adalah menjaga kulit tetap lembap.
ü   


Kelembapan kulit (pada kolagen dermis) yang cukup, akan menghindarkan kulit dari risiko timbulnya kerutan dan garis-garis halus disekitar wajah yang disebabkan oleh faktor usia, stres, dan malnutrisi.
ü   


Keadaan kolagen yang kaku dan kurang kelembapan akan menyebabkan timbulnya kerutan dan garis-garis halus yang biasa disebut dengan tanda-tanda penuaan.
ü   


Treatment-nya adalah dengan melakukan perawatan menggunakan minyak biji anggur (grape seed oil).
ü   


Minyak biji anggur mengandung senyawa  Oligomere proantocianidin yang bersifat antioksidan.
ü   


Jika dioleskan pada kulit sebagai pengganti krim wajah saat melakukan masase atau totok wajah, minyak ini mampu terserap ke dalam lapisan kulit dan kapiler sabacea, kemudian terdistribusi kedalam seluruh sel pada dermis.
ü   


Di dalam dermis, kolagen secara otomatis mendapat kelembapan dari minyak biji anggur ini sehingga kulit akan tampak lebih elastis dan kerutan lebih tersamarkan.

ü   
Didalam dermis, kolagen secara otomatis mendapat kelembapan dari minyak biji anggur ini, sehingga kulit akan tampak lebih elastis dan kerutan lebih tersamarkan.
Jika kolagen secara konsisten terjaga kelembapan, kulit akan terlindung dari penuaan dini.
ü   





Menganalisistanda baca dalam kalimatpadaartikelyang berjudul “HiduplahSetiap Jam”,  dimajalahHadila
Kalimat
Benar
Salah
Koreksi
Saya pernah datang ke guru kehidupan saya dan bertanya, “Guru, bagaimana caranya supaya saya tidak melakukan banyak dosa?”

ü


Lelaki itu terdiam dan kemudian balik bertanya kepada saya, “Adakah manusia biasa seperti kita yang selama hidupnya tidak berbuat dosa?”


ü


Saya jawab, “Tentu tidak ada guru. Setiap orang selama hidup pasti pernah berbuat dosa.”

ü


Sang guru melanjutkan pertanyaan kepada saya, “Adakah orang yang dalam satu tahun tidak berbuat dosa?”

ü


Saya pun kembali menjawab, “Tentu tidak ada guru.”
ü


Guru saya pun bertanya lagi, “Adakah manusia yang selama satu bulan tidak berbuat dosa?”

ü


Dengan rasa hormat saya menjawab, “Rasanya tidak ada guru.”
ü   


Ketika itu saya membatin, saya datang mau bertanya kok justru saya yang banyak ditanya.

ü


Saat lamunan itu datang, tiba- tiba guru saya bertanya lagi, “Bisakah dalam satu pekan kamu tidak berbuat dosa?”

ü


Saya menjawab, “Itu rasanya susah buat saya guru. Selalu ada saja dosa yang saya lakukan.”

ü


Dengan cepat guru saya mengajukan pertanyaan susulan, “Bisakah dalam satu hari kamu tidak berbuat dosa?”

ü


Untuk pertanyaan ini, saya menjawabnya agak lama, “Rasanya yang ini pun berat guru. Selalu saja ada dosa yang datang menggoda.”

ü


Setelah menarik nafas, guru saya mengajukan petanyaan lagi, “Bisakah dalam satu jamkamu tidak berbuat dosa?”

ü


Dengan mantap saya jawab, “Kalau yang ini, insya Allah, saya bisa guru.”
ü   


Guru saya tersenyum sembari berucap, “Mulai sekarang, hiduplah dari satu jam ke jam berikutnya. Tetap beraktivitas dan tetap tanpa dosa. Bisa, kan?”

ü


Pertanyaan beruntun dari guru kehidupan saya bukan hanya menyadarkan saya tentang kehidupan, melainkan menyadarkan saya tentang begitu berharganya waktu.


ü




Menganalisistanda baca dalam kalimatpadaartikeliyang berjudulPidatoKematian, dimajalah Hadila.
Kalimat
Benar
Salah
Koreksi
Dengan adanya visi kita akan bersemangat, fokus sekaligus melakukan tindakan-tindakan bertahap yang diperlukan agar visi turwujud.





ü   
Dengan adanya visi, kita akan bersemangat, fokus, sekaligus melakukan tindakan-tindakan bertahap yang diperlukan agar visi turwujud.
Pada sesi ini saya membayangkan Anak saya yang pertama, Faiz yang akan memberikan kata sambutan pada hari pemakaman saya.



ü   
Pada sesi ini saya membayangkan Anak saya yang pertama, Faiz, yang akan memberikan kata sambutan pada hari pemakaman saya.
Wassalamualaikum, saya, Rifqi Muhammad Faiz.

ü   
Wassalamu’alaikum, saya Rifqi Muhammad Faiz.

Menganalisistanda baca pada kalimat di dalamartikelyang berjudul “Adakah “KesempatanKedua”, di majalah Hadila.
Kalimat
Benar
Salah
Koreksi
Ketika konflik hebat melanda pasangan suami istri dan mereka merasa sudah tidak memiliki jalan keluar, perceraian adalah pikiran yang lazim muncul pada keduanya.

ü   
Ketika konflik hebat melanda pasangan suami-istri dan mereka merasa sudah tidak memiliki jalan keluar, perceraian adalah pikiran yang lazim muncul pada keduanya.
Aneh. Padahal mereka sendiri yang menciptakan konflik dan krisis.

ü   
Aneh, padahal mereka sendiri yang menciptakan konflik dan krisis.
Padahal sebenarnya, kunci penyelesaian persoalan dalam kehidupan keluarga ada pada mereka berdua.


ü   
Padahal, sebenarnya kunci penyelesaian persoalan dalam kehidupan keluarga ada pada mereka berdua.
Mengakhiri kisah cinta, atau membangun ulang cinta dalam keluarga.


ü   
Mengakhiri kisah cinta atau membangun ulang cinta dalam keluarga.





BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari hasil analisis diatas, penulisan tanda baca pada majalah ‘Hadila’ hampir seluruhnya benar sesuai dengan kaidah tanda baca dalam EYD. Maka, dapat disimpulkan bahwa majalah Hadila sudah memenuhi kaidah tanda baca dengan baikdanbenar.

B.     Kritik dan Saran

Dalammenulis, diharapkanpenulisharussangatmemperhatikanpenggunaantandabaca yang baikdanbenarsesuaidengankaidah.




DAFTAR PUSTAKA


PusatPembinaandanPengembanganBahasaDepartemenPendidikanNasionalRepublik Indonesia. 2015. PedomanUmumEjaanBahasa Indonesia Yang DisempurnakandanPedomanUmumPembentukanIstilah. Bandung: YramaWidya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar