BAB 1
PENDAHULUAN
.
A. LatarBelakang
Bahasa Indonesia merupakanbahasapersatuandarinegara
Indonesia.Namun, padakenyataannya, Bahasa Indonesia
telahdipandangsebelahmataolehmasyarakat Indonesia sendiri. Masyarakat Indonesia
lebihbanggajikamahirmenggunakanbahasaasingdaripadabahasanyasendiri, bahasa
Indonesia. Selainitu, contohnyatakurangnyaminatmasyarakat Indonesia
untukbelajarbahasa Indonesia adalahrendahnyanilai yang
diraihpadamatapelajaranbahasa Indonesia tidakselalumendekatinilaisempurna.
SedangkannilaimatapelajaranbahasaInggrislebihtinggi. Itulahpotretmasyarakat
Indonesia yang memilikiminatrendahuntukbelajarbahasa Indonesia yang
baikdanbenar.
EYD (Ejaan yang Disempurnakan)
adalahtatabahasadalamBahasa Indonesia yang mengaturpenggunaanbahasa Indonesia
dalamtulisan. Makadalampenulisankaryatulisilmiahharussesuaidengan EYD yang
telahdisepakati. Penggunaan EYD jugamenentukankesempurnaansebuahkaryatulis.
Selainrendahnyaminatmasyarakat Indonesia
dalambelajarberbahsa Indonesia, masyarakat Indonesia jugakurangmemahamibagaimanapenulisankaidah-kaidahbahasasesuaidengan
EYD (Ejaan yang Disempurnakan).
Banyaksekalicontohdalamartikel-artikelmaupuntulisanlainnya yang
tidakmenerapkanaturan-aturanEjaanBahasa Indonesia yang
Disempurnakandenganbenar, salahsatunyaadalahdalampenggunaantandabaca.
Penggunaantandabacamemangseringdisepelakan. Namun,
penggunaantandabacadalamtulisanmerupakansebuahbentukkomunikasidari sang
penulisuntukmempermudah sang pembacadalammemahamipesan yang disampaikannnya.
Kesalahandalampenulisantandabacadapatmenimbulkanmakna yang berbeda.
Tandabacadapatdiibaratkansepertirambu-rambulalulintas yang ada di jalandanwajib
di patuhiolehpenggunajalan. Jikapenggunajalanmematuhirambuitu,
terciptalahlalulintas yang tertib, teratur, dantidaksemrawut.
B. RumusanMasalah
Bagaimanapenggunaantandabacapadamajalah
“Hadila”?
C. Tujuan
Mengetahuipenggunaantandabacapadamajalah
“Hadila”
D. TeoridanMetode
Teori Kaidah Tanda Baca
Dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD),
penggunaan tanda baca memiliki 15 kaidah, yaitu:
1. Tanda Titik (.)
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang
bukan pertanyaan atau seruan.
b. Tanda tiitk dipakai dibelakang angka atau
huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
c. Tanda dipakai untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka
jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
e. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di
antara nama penulis, judul tulisan, dan tempat terbit.
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
g. Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan.
2. Tanda Koma (,)
a. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam
suatu perincian pembilangan.
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat
setara yang satu dengan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata
seperti tetapi, meainkan, sedangkan, dan kecuali.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
d. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian,
sehubungan dengan itu, dan meskipun
begitu.
e. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain dalam kalimat.
f. Tanda koma tidak
dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung iu berakhir dengan tanda
tanya atau tanda seru.
g. Tanda koma dipakai di antara (1) nama dan
alamat, (2) bagian-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, serta (4) nama tempat
dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
h. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian
nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
i.
Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan
kaki atau catatan akhir.
j.
Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
k. Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau
di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
l.
Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan
yang sifatnya tidak membatasi.
m. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari
salah baca/salah pengertian di belakang keterangan yang terdapat pada awal
kalimat.
3. Tanda Titik Koma (;)
a. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti
kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk
setara.
b. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri
pernyataan perincian dalam kalimat yang brupa frasa atau kelompok kata. Dalam
hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu diguanakan kata dan.
c. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan
dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu terpisah oleh
tanda baca dan kata hubung.
4. Tanda Titik Dua (:)
a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu
pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian.
b. Tanda titik ddua dipakai sesudah kata atau
ungkapan yang memerlukan pemerian.
c. Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah
drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
d. Tanda titik dua dipakai diantara (1) jilid
atau nomor dan halaman, (2) bab dan ayat dalam kitab suci, (3) judul dan anak
judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam
karangan.
5. Tanda Hubung (-)
a. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang
terpisah oleh pergantian baris.
b. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian
kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada
pergantian baris.
c. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur
kata ulang.
d. Tanda hubung digunakan untuk menyambung
bagian-bagian tunggal dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu dan
bagian-bagian tanggal.
e. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas
(1) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan (2) penghilangan bagian frasa atau kelompok
kata.
f. Tanda hubung dipakai untuk merangkai
(1) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf
kapital,
(2) ke- dengan angka,
(3) angka dengan –an,
(4) kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf
kapital,
(5) kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
(6) gabungan kata yang merupakan kesatuan.
g. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur
bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
6. Tanda Pisah (--)
a. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan
kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat.
b. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya
keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih
jelas.
c. Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan,
tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
7. Tanda Tanya (?)
a. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung
untuk menyatakan bagian kalimat yang dingsikan atau yang kurang dapat
dibuktikan kebenarannya.
8. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.
9. Tanda Elipsis (...)
a. Tanda elipsiis dipakai dalam kalimat yyang
terputus-putus.
b. Tanda lipsis dipakai untuk menujukkan bahwa
dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
10. Tanda Petik (“ “)
a. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan
langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
b. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi,
karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
c. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah
ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
11. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)
a. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit
petikan yang terdapat di dalam petikan lain.
b. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit
makna kata atau ungkapan.
c. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit
makna, kata, atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing.
12. Tanda Kurung (())
a. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan.
b. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan
atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
c. Tanda kuurung dipakai untuk mengapit huruf
atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
d. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau
huruf yang merinci urutan keterangan.
13. Tanda Kurung Siku ([])
a. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit
huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau
bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan
atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
b. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit
keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
14. Tanda Garis Miring (/)
a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor
surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua
tahun takwim atau tahun ajaran.
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti
kata atauu, tiap, dan ataupun.
15. Tanda Pennyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata
atau bagian angka tahun.
Metode
Makalahinidibuatdenganmenggunakanmetodediskriptifanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
Menganalisispenggunaantandabacapadaartikelberjudul
“PerpustakaanPeretas Budi Pekerti” didalammajalahHadilaTandabacakoma (,)
Kalimat
|
Benar
|
Salah
|
Koreksi
|
Budaya membaca (literasi) tidak saja budaya
perseorangan untuk membaca, tetapi juga berkaitan dengan aktivitas menulis,
berpikir, lalu melahirkan karya (literatur).
|
√
|
||
Sekolah sebagai pusat kegiatan pengembangan ilmu
pengetahuan, merupakan wadah yang dekat dengan budaya tersebut.
|
√
|
||
Namun, budaya ini telah luntur dikalangan anak muda.
|
√
|
||
Aktivitas membaca buku, koran, majalah, buletin, dan
lain-lain, kalah dengan aktivitas ‘membaca’ gadget.
|
√
|
||
Mereka tak lagi kepo
dengan mading, buku baru, novel baru, dan majalah baru, se-kepo jika ada gadget
baru.
|
√
|
||
Mereka juga tak lagi antusias dengan aktivitas surat
menyurat.
|
√
|
||
Jepang adalah salah satu negara yang memiliki perhatian
besar dengan budaya membaca.
|
√
|
||
Sejak Restorasi Meiji, semua siswa sekolah diwajibkan
membaca buku yang telah disediakan, 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
|
√
|
||
Mereka juga didorong untuk membentuk kelompok-kelompok
kecil yang mampu mandiri memublikasikan karya mereka sendiri.
|
√
|
||
Menceritakan isi buku yang telah dibaca dan presentasi
karya sastra selalu dimasukkan dalam acara-acara yang diadakan dilingkungan
sekolah.
|
√
|
||
Kebiasaan ini dirasa mampu membentuk budi pekerti siswa
di Jepang.
|
√
|
||
Di Indonesia, sebenarnya penumbuhan budi pekerti telah
dicanangkan dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia
Nomor 23 tahun 2015.
|
√
|
||
Perpustakaan disebut
sebagai jantung sekolah yang memberikan andil besar dalam menyediakan sumber
informasi, pendukung penumbuhan budi pekerti.
|
√
|
Perpustakaan disebut
sebagai jantung sekolah, yang memberikan andil besar dalam menyediakan sumber
informasi dan pendukung penumbuhan budi pekerti.
|
|
Khususnya pada genre buku fiksi.
|
√
|
||
Buku fiksi mampu mendorong keingintahuan, membangun
empati, inovasi, dan imajinasi siswa.
|
√
|
||
Di Cina porsi buku fiksi lebih banyak di perpustakaan
sekolah.
|
√
|
||
Ternyata latar belakangnya diketahui bahwa orang Cina
banyak memiliki potensi luar biasa dalam meniru, tetapi cenderung tidak
inovatif dan gagal dalam menciptakan.
|
√
|
||
Diterangai karena mereka kurang bisa berimajinasi.
|
√
|
||
Karena itu, diperbanyaklah bacaan fiksi.
|
√
|
||
Bacaan fiksi bisa membawa ke dunia yang belum pernah
dikunjungi, menimbulkan keingintahuan, dan menimpulkan rasa tidak puas
sehingga ada keinginan untuk mengubah dan memperbaiki dunianya menjadi lebih
baik.
|
√
|
||
Perpustakaan adalah
suatu kebebasan; kebebasan membaca, mengemukakan ide, berkomunikasi, dan
mengakses informasi.
|
√
|
Perpustakaan adalah suatu
kebebasan: kebebasan membaca, mengemukakan ide, berkomunikasi, dan mengakses
informasi.
|
|
Maka tidak salah jika ada ungkapan bahwa peradaban
(termasuk budi pekerti) suatu negara salah satunya sangat ditentukan oleh
keberadaan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan masyarakat.
|
√
|
Menganalisistandabacapadaartikelberjudul
“Ketika yang halal pun ikutlenyap” didalammajalahHadila
Kalimat
|
Benar
|
Salah
|
Koreksi
|
Bagong bingung.
|
ü
|
||
Tagihan kartu kreditnya terancam macet.
|
ü
|
||
Sejak dua bulan yang lalu, dia di-PHK, dan tidak punya
alternatif cara untuk membayarnya.
|
ü
|
Sejak dua bulan yang lalu, dia diPHK, dan tidak punya
alternatif cara untuk membayarnya.
|
|
Pusing memikirkan tagihan kartu kredit, Bagong iseng
berjalan-jalan ke food center di salah satu mall.
|
ü
|
||
Makan, cuci mata sekaligus ngilangin stres.
|
ü
|
||
Tak lama kemudian, matanya bertumbuk pada sosok ibu
muda yang terburu-buru hendak pergi.
|
ü
|
||
Kerepotan karena harus menggendong anak dan beberapa
barang, dia lupa akan handphone-nya, philips Fisio seri terbagu.
|
ü
|
||
“binggo! Sepertinya sudah rezekiku.” Teriak kecil
Bagong, yang sejak semula memang berharap ibu muda tersebut lupa.
|
ü
|
“binggo! Sepertinya sudah rezekiku.” Teriak kecil
Bagong yang sejak semula memang berharap ibu muda tersebut lupa.
|
|
Bagong pun ‘mengamankan’ Philips fisio itu di saku
celananya.
|
ü
|
Bagong pun mengamankan Philips fisio itu di saku
celananya.
|
|
“Dipakai sendiri, atau dijual untuk bayar tagihan kartu
ya?” pikirnya tentang philips Fisio itu.
|
ü
|
||
Digantinya sim card si ibu muda tadi dengan sim
cardnya, biar tidak di lacak.
|
ü
|
||
Tapi bagaimana tagihan kartunya? “Ah, soal tagihan
kartu kredit, gampang. Kalau memang nanti sangat terpaksa, baru dijual,”
pikirnnya.
|
ü
|
||
Bagong bergegas meninggalkan food center.
|
ü
|
||
Tapi sesampainya di terminal Grogol, bagong di todong
perampok.
|
ü
|
||
Handphone yang tadi dia ambil, sekarang diambil
perampok.
|
ü
|
||
Kartunya pun ikut terbawa karena sudah terpasang.
|
ü
|
||
Bahkan dompetnya juga ikut diambil.
|
ü
|
Bahkan, dompetnya juga ikut diambil.
|
|
Bagong lemas.
|
ü
|
||
“Tobat gusti, tobat...!”
|
ü
|
||
Begitulah, kalau mengambil barang yang bukan milik
kita.
|
ü
|
||
Bukan saja barang tersebut akan hilang dari genggaman
kita, tetapi juga akan menyeret barang-barang kita yang lain sehingga ikut
hilang.
|
ü
|
||
Patut dimengerti, hilangnya sesuatu yang bukan haknya
adalah tidak selalu pada pengertian fisik semata.
|
ü
|
||
Sebab bisa jadi fisiknya tidak hilang.
|
ü
|
Sebab, bisa jadi fisiknya tidak hilang.
|
|
Pemanfaatan pada barang tersebut yang tidak ada, alias
dihilangkan rasa menikmati.
|
ü
|
||
Rezeki yang diperoleh dari jalan yang salah bukan
rezeki namanya, melainkan bahan bakar kesusahan,
|
ü
|
||
Sebab dikatakan rezeki, jika ia datang dari Allah.
|
ü
|
||
Sedang Allah tidak menyukai jalan-jalan yang haram.
|
ü
|
||
Sesuatu yang buakan hak kita akan dihilangkan oleh yang
hak.
|
ü
|
||
Kadang apa yang
halal di genggaman kita pun bisa ikut menghilang seiring dengan hilangnya apa
yang haram.
|
ü
|
||
Jadi tidak perlu tergoda memperkaya diri dengan melirik
milik orang lain.
|
ü
|
Jadi, tidak perlu tergoda memperkaya diri dengan
melirik milik orang lain.
|
|
Apalagi hidup ini sudah susah, maka jangan kita
menambah lebih susah lagi dengan bertindak bodoh.
|
ü
|
||
Menghilangkan kesusahan adalah bukan dengan jalan
menghadirkan kesusahan yang lain, melainkan dengan jalan kebenaran.
|
ü
|
Menganalisistandabacapadaartikelberjudul
”Ketikajinjatuhcinta” didalammajalahHadila
Kalimat
|
Benar
|
Salah
|
Koreksi
|
UST FAKHRUDIN NURSYAM. LC
|
ü
|
UST. FAKHRUDIN NURSYAM, LC.
|
|
Assalamu’alaikum. Ustaz, tolong dijelaskan tenteng
bagaimana jin yang sedang jatuh cinta kepada manusia dan bagaimana cara agar
terhindar dari hal tersebut.
|
ü
|
Assalamu’alaikum. Ustaz, tolong dijelaskan tenteng bagaimana
jin yang sedang jatuh cinta kepada manusia dan bagaimana cara agar terhindar
dari hal tersebut?
|
|
Karena dari pengetahuan saya, saya merasa ada beberapa
ciri-ciri tentang hal tersebut sedang ada pada diri saya.
|
ü
|
||
Wa’alaikumsalam. Wr. Wb.
|
ü
|
||
Para ulama mengatakan bahwa ada tiga pintu bagi jin
untuk merasuk ke dalam jiwa manusia.
|
ü
|
Para ulama mengatakan, bahwa ada tiga pintu bagi jin
untuk merasuk ke dalam jiwa manusia.
|
|
Pertama, jin jatuh cinta kepada manusia.
|
ü
|
||
Jin lelaki jatuh cinta kepada seorang wanita.
|
ü
|
||
Jin wanita jatuh cinta kepada seorang lelaki.
|
ü
|
||
Jin lesbi jatuh cinta kepada seorang wanita.
|
ü
|
||
Atau jin gay jatuh cinta kepada seorang lelaki.
|
ü
|
||
Kedua, kezaliman seorang manusia kepada jin.
|
ü
|
||
Seperti seseorang yang mengencingi liang yang menjadi
rumah jin.
|
ü
|
||
Menyiramkan air panas di selokan kamar mandi/WC yang
menjadi tempat tinggal jin.
|
ü
|
||
Membunuh jin yang menjelma menjadi binatang tertentu
tanpa memberi ultimatum terlebih dahulu.
|
ü
|
||
Meski seseorang melakukannya dengan tidak sengaja atau
tanpa menyadari, namun jin bisa melakukan tindakan pembalasan kepadanya.
|
ü
|
||
Ketiga, kezaliman jin kepada manusia.
|
ü
|
||
Artinya, jin mengganggu dan merasuk ke dalam jiwa
manusia tanpa sebab tertentu, hanya iseng atau ingin mngerjai.
|
ü
|
||
Hal ini mungkin terjadi jika seseorang berada dalam
salah satu dari kondisi berikut: sedang marah yang memuncak, sedangketakutan
yang luar biasa, sedang dikuasai syahwatnya, dan sedang lalai (melamun).
|
ü
|
||
Berikut ciri orang yang diganggu atau dirasuki jin.
|
ü
|
||
Dalam kondisi tidur dia mengalami insomnia/sulit tidur;
stres (hingga suka terbangun dari tidur), mengalami tindihan (seakan-akan ada
yang menghimpitnya hingga sulit untuk melepaskan diri), tertawa, menangis
atau berteriak-teriak dalam tidur: mngalami mimpi yang sangat buruk (melihat
binatang yang menakutkan, jatuh dari ketinggian, melihat hantu atau sosok
asing yang menyeramkan dll).
|
ü
|
||
Dalam kondisi terjaga dia mengalami pusing
berkepanjangan (padahal tidak ada gangguan fisik yang mengakibatkan pusing);
sering terhalang untuk berdzikir, salat dan berbagai amal ketaatan lainnya;
bermalas-malasan dan merasa tidak berdaya; rasa sakit dibagian tubuh tertentu
sedang dokter tidak mampu mengobatinya; dan yang terparah adalah ketika
mengalami kesurupan (kejang-kejang, ngomel-ngomel sendiri, dll).
|
ü
|
||
Gangguan jin bisa di cegah dengan beberapa preventif.
|
ü
|
||
Pertama, menutup aurat dari pandangan jin, terutama
ketiak berada di WC atau kamar mandi, yaitu dengan membaca basmalah sebelum
melepas pakaian.
|
ü
|
||
Rasulullah Saw bersabda, “satir penutup aurat antara
mata jin dan aurat anak-anak adam di saat mereka melepas pakaian adalah
dengan mengucapkan, ‘Bismillahirrahmanirrahim’.” [H. R. Thabrani]
|
ü
|
||
Kedua, selalu berzikir dengan hati, lisan dan amal
perbuatan.
|
ü
|
||
Ibnu Abbas Ra berkata, “Setan bersemayam dalam hati
anak Adam. Apabila dia lupa dan lalai, setan akan memberikan bisikan-bisikan
jahatnya. Apabila dia mengingat/menyebut nama Allah, setan akan berlari
menjauh”. [H. R. Baihaqi]
|
ü
|
Ibnu Abbas Ra berkata, “Setan bersemayam dalam hati
anak Adam. Apabila dia lupa dan lalai, setan akan memberikan bisikan-bisikan
jahatnya. Apabila dia mengingat/menyebut nama Allah, setan akan berlari
menjauh.” [H. R. Baihaqi]
|
|
Ketiga, senantiasa memohon perlindungan kepada Allah
Swt.
|
ü
|
||
Allah Swt berfirman, “dan jika setan mengganggu dengan
suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Q. S. Fushsilat (41):36]
|
ü
|
||
Keempat, sering berkumpul dengan orang-orang salehdan
tidak sering menyendiri kecuali sedang menunaikan kebaikan.
|
ü
|
||
Adapun jika telah ada indikasi diganggu jin, maka
tindakan kuratifnya sebagai berikut.
|
ü
|
||
Lakukan ruqyah mandiri dengan membaca ayat-ayat
alquran: surat al fatihah, 5 ayat pertama dari surat Al Baqarah, ayat kursi
dan 2 ayat setelahnya (Al Baqarah: 225-257), dua ayat terakhir dari surat Al
Baqarah (285-286), dan membaca tiga surat al muawwidzat (Al Ikhlas, Al Falaq,
dan An Naas).
|
ü
|
Lakukan ruqyah mandiri dengan membaca ayat-ayat
alquran: surat al fatihah, 5 ayat pertama dari surat Al Baqarah, ayat kursi
dan 2 ayat setelahnya (Al Baqarah: 225--257), dua ayat terakhir dari surat Al
Baqarah (285--286), dan membaca tiga surat al muawwidzat (Al Ikhlas, Al Falaq,
dan An Naas).
|
|
Membaca doa-doa ma’tsur dari Rasul Saw seraya berbicara
kepada dirinya sendiri.
|
ü
|
||
Diantaranya adalah doa, “Bismillahi arqiika, min kulli
syai in yuudziika, min syarri kulli nafsin, au’aini khasidin, bismillahi
arqiika, wallahu yasyfiika. (dengan menyebut nama Allah aku meruqyah dirimu,
darisegala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan semua jiwa yang jahat,
atau tatapan mata orang yang hasad. Dengan menyebut nama Allah, aku meruqyah
dirimu, semoga allah menyembuhkanmu).” [H. R. Muslim]
|
ü
|
||
Jika ruqyah mandiri belum berhasil, maka sebaiknya
pergi ke ahli ruqyah syar’iyyah yang mengobati dengan ayat-ayat Alquran,
doa-doa ma’tsur dari sunnah nabawiyah dan tindakan terapi lain yang
dicontohkan Nabi Saw, para shahabat tabi’in atau ulama salaf.
|
ü
|
||
Selama hal itu dapat menjadi perantara kesembuhan yang
datang dari allah dan selamat dari kesyirikan dan hal-hal yang diharamkan.
|
ü
|
||
Setelah terapi hendaknya kita berusaha untuk selalu
salat berjamaah, berwudhu sebelum tidur lalu membaca ayat kursi, membawa
surat Al baqarah minimal dalam setiap tiga hari, dan melakukan amalan yang
disebutkan dalam tindakan preventif diatas.
|
ü
|
||
Wallahu a’lam bish-shawwab.
|
ü
|
Menganalisistanda baca dalam kalimatpadaartikel “NiatkanHanyaKarena Allah”
Kalimat
|
Benar
|
Salah
|
Koreksi
|
Ujiankehidupanadalahsebuahkeniscayaanbagitiapmanusia.
Sikapmenghadapiujianitulah yang membedakanseseorangdengan orang lain. Ada
orang yang menyerahpasrah, tetapiada pula yang tetaptegarmenghadapinya.
|
ü
|
||
Salah satusosoktangguh, kali inimenyapamasyarakat
Solo. DiaadalahPipik Dian Irawatiatau yang lebihdikenaldenganUmiPipik.
IstrialmarhumUstadz Jeffry Al Buchoryinimemangmenginspirasibanyak orang
denganketegarannya. Saatcobaandatangdalambentukkepergian sang suami,
disusuldengankebakaranrumahnya, UmiPipiktetaptegar.
Mengajarkannyakepadaanak-anaknyauntukkuatmenghadapiujian.
BahkansekarangUmiPipiklebihbanyakhadir di majelistaklimuntukmemberikankajian,
motivasi, dan sharing pengalamankepadamasyarakat
|
ü
|
||
Sabtu, 23 JanuarilaluUmiPipikhadirmengisikajian di
Masjid NurulIman, Kalitan, Solo. Acara yang
diselenggarakanolehDompetPeduliUmatDaarutTauhid (DPUDT)
tersebutdihadiriratusanmuslimahdari Kota Solo dansekitarnya.
|
ü
|
||
“Bu, kalaudosa-dosasayaditampakkanoleh Allah,
pastiibu-ibunggakmaududuk di sini. Maka, duduk di sininiatkankarena Allah
saja, jangankarenasaya. Sayabukanustadzah, tapi di
sinihadirsama-samamengharapkanridadari Allah swt,” ungkapnya.
|
ü
|
Menganalisistandabacadalamkalimatpadaartikel yang berjudul
“Angan-AnganBaniIsrail” darimajalah “Hadila”
Kalimat
|
Benar
|
Salah
|
Koreksi
|
Menurut Ibnu Abbas, kedua ayat surat Al-Baqarah
tersebut diturunkan berkaitan dengan ajakan mubahalah (sumpah dua
pihak yang berselisih untuk dikutuk jika di antara keduanya melakukan dusta
atau kesalahan) yang dilakukan Nabi kepada kaum Yahudi yang bersikukuh
menolak ajakan Nabi dengan alasan bahwa ajaran yang mereka anut saat itu
adalah yang paling benar.
|
ü
|
||
Tentu saja, Bani Israil enggan melakukan mubahalah tersebut.
|
ü
|
||
Ini sekaligus menunjukkan bahwa mereka memang
betul-betul melakukan dusta.
|
ü
|
||
Tercatat dalam sejarah bahwa ajakan mubahalah yang
dilakukan Nabi kepada kaum kuffar terjadi beberapa kali, di antaranya
dilakukan kepada delegasi Nasrani Najron yang meski argumentasinya
dipatahkan, tetap saja mereka ingkar.
|
ü
|
||
Akhirnya Nabi mengajak mereka ber-mubahalah untuk
membuktikan kebenaran yang sesungguhnya.
|
ü
|
||
“Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah
datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): ‘Marilah
kita memanggil anak-anak Kami dan anak-anak kamu, istri-istri Kami dan
istri-istri kamu, diri Kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah
kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang
yang dusta’.”[Q.S. Ali Imran (3): 61]
|
ü
|
||
Delegasi Nasrani Najron pun akhirnya tidak bisa
berkutik dan mereka enggan melayani tantangan Nabi tersebut.
|
ü
|
||
Seorang di antara mereka mengatakan kepada yang lain,
“Jika kalian menerima tantangan Muhammad, niscaya kalian akan mati semuanya.”
|
ü
|
||
Untuk menutupi rasa malu, akhirnya mereka bersedia
membayar jizyah (pajak).
|
ü
|
||
Demikianlah, betapapun licik dan banyaknya akal bulus
yang dilakukan kaum Yahudi dan Nasrani dalam menyembunyikan kebenaran, Allah
Maha Tahu atas yang mereka lakukan.
|
ü
|
||
Mustahil mereka menginginkan (mempercepat) kematian
karena dalam dirinya tertanam sifat tamak pada dunia dan menginginkan umur
sepanjang-panjangnya.
|
ü
|
||
Kedustaan mereka pastilah berbalas azab yang
sepedih-pedihnya sebagai balasan atas kezaliman yang dilakukannya.
|
ü
|
||
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia
yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari
orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu
tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada
siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” [Q.S. Al-Baqarah
(2): 96]
|
ü
|
||
Sungguh bertolak belakang yang dikatakan oleh kaum
Yahudi dan Nasrani dengan keadaan yang sesungguhnya.
|
ü
|
||
Di lidah, mereka dengan percaya diri mengatakan tidak
takut mati karena menganggap diri sudah dipastikan masuk surga.
|
ü
|
||
Namun pada kenyataannya, mereka sama sekali enggan
bersentuhan dengan kematian.
|
ü
|
||
Bahkan kalau bisa, mereka ingin seribu tahun lagi hidup
di dunia ini.
|
ü
|
||
Bagi mereka, umur panjang adalah untuk menikmati
keindahan dunia lebih lama dan tidak ada kaitannya dengan perbaikan iman dan
peningkatan kualitas amal.
|
ü
|
||
Mereka tidak menyadari bahwa umur panjang yang mereka
angankan tidak akan membantu mereka lepas dari azab Allah yang sangat pedih.
|
ü
|
||
Dalam Islam, panjang pendeknya umur bukan jaminan hidup
semakin berkualitas.
|
ü
|
||
Kualitas hidup ditentukan dari bagaimana yang
bersangkutan mampu mengatur setiap waktunya untuk menambah bekal yang hendak
dibawa pergi menuju tempat kembali (akhirat).
|
ü
|
||
Dari Abdullah bin Busr, seorang Badui bertanya: “Wahai
Rasulullah, siapa orang terbaik itu?”
|
ü
|
||
Rasulullah Saw menjawab: “Orang yang panjang umurnya
dan baik amalnya.” [H.R. Tirmidzi]
|
ü
|
||
Jadi, orang beriman hendaknya tidak usah takut akan
datangnya kematian sebagaimana kaum
Yahudi dan Nasrani.
|
ü
|
||
Yakinlah bahwa usaha maksimal kita dalam menjauhkan
diri dari larangan-Nya dan mendekatkan diri pada perintah-Nya akan berbuah
surga di akhirat kelak.
|
ü
|
Menganalisis tanda baca dalamkalimat pada artikel yang berjudul ”AnakMendengkur” darimajalah “Hadila”.
Kalimat
|
Benar
|
Salah
|
Koreksi
|
Wa’alaikumsalam.
Wr. Wb.
Mendengkur
(snoring) atau mengorok dapat terjadi akibat bergetarnya bagia dari saluran
napas.
|
√
|
||
Kenapa bisa
terjadi? Karena adanya hambatan gerakan udara pernapasan saat tidur.
|
√
|
||
Semakin sempit
saluran napas maka aliran udara pernapasan semakin besar sehingga
mengakibatkan peningkatan getaran dinding
saluran napas.
|
√
|
||
Penelitian di
Amerika Serikat, terdapat 11-2
% anak usia 1-9 tahun
dengan gangguan mendengkur, dengan frekuensi mendengkur rata-rata 3 sampai 4 kali
dalam seminggu.
|
√
|
Penelitian di
Amerika Serikat, terdapat 11-
-2 % anak usia 1- -9
tahun dengan gangguan mendengkur, dengan frekuensi mendengkur rata-rata 3
sampai 4 kali dalam seminggu.
|
|
Ada beberapa hal
yang dapat menyebabkan anak mendengkur, yaitu: pertama, posisi tidur yang
mengakibatkan penyempitan saluran napas. Kedua , adanya pembesaran kelenjar
tonsil/adenoid/amandel. Ketiga, berat badan yang berlebih (obesitas). Keempat
kelainan struktur saluran napas bagian atas, misalnya; devasi septum hidung,
pembengkakan akibat infeksi kronis hidung, penyumbatan rongga hidung (polip),
atau yang lainnya.
|
√
|
||
Pada anak-anak
penyebab tersering adalah pembengkakan amandel dan pembesaran kelenjar
adenoid akibat infeksi maupun alergi.
|
√
|
||
Anak yang
memiliki bakat alergi akan memiliki peluang lebih besar untuk terjadi
snoring, karena lapisan saluran selaput lendir saluran napasnya membengkak dan kelenjar adenoidnya
membesar.
|
√
|
||
Penanganan
mendengkur harus sesuai dengan penyebabnya.
|
√
|
||
Lakukan perbaikan
kebiasaan (behavioral therapy).
|
√
|
||
Misalnya, posisi
tidur miring (dapat mengurangi penyempitan akibat pangkal lidah yang jatuh ke
belakang), posisi kepala sedikit dinaikkan (kurang lebih 4 inci atau cukup
dengan pemakaian bantal), serta peliharalah kebiasaan waktu tidur yang
teratur.
|
√
|
||
Apabila anak
dengan obesitas, usahakan dapat menurunkan berat badan dengan perubahan pola
makan yang teratur.
|
√
|
||
Apabila
penyebabnya infeksi, obati hidung, amandel, adenoid, maupun polip hidung.
|
√
|
||
Pada kondisi
adanya kelainan struktur anatomi saluran napas , maka perlu dilakukan operasi, misalnya pada deviasi
septum hidung, polip, amandel atau lidah yang terlalu besar.
|
√
|
||
Bahaya snoring
yang sering terjadi adalah sleep apnoe yang dapat menyebabkan kesulitan
bernapas pada anak.
|
√
|
||
Apabila kebiasaan
mendengkur ini berlanjut, segera periksa ke dokter.
|
√
|
Menganalisis
tanda baca dalam kalimat pada artikel yang berjudul “Anti PenuaanDinidenganMinyakBijiAnggur” di majalah Hadila
Kalimat
|
Benar
|
Salah
|
Koreksi
|
Kulit kita memerlukan kelembapan yang cukup, sehingga
keremajaan kulit akan mampu dipertahankan.
|
ü
|
||
Lapisan kulit manusia terdiri atas3 lapisan, yaitu;
lapisan luar (atas) disebut dengan lapisan epidermis, lapisan tengah disebut dermis,
dan lapisan yang paling bawah disebut dengan subkutis.
|
ü
|
Lapisan kulit manusia terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
lapisan luar (atas) disebut dengan lapisan epidermis, lapisan tengah disebut
dermis, dan lapisan yang paling bawah disebut dengan subkutis.
|
|
Pada epidermis, lapisan paling luar (keratin) akan
selalu berganti.
|
ü
|
||
Sel-sel keratin pada kulit wajah orang dewasa akan
mengelupas (regenerasi) dalam kurun waktu 28 hari secara normal.
|
ü
|
||
Proses regenerasi kulit ini akan mengalami pemanjangan
pada orang yang lanjut usia.
|
ü
|
||
Apabila keratin ini tidak segera mengelupas atau
berganti dengan sel kulit yang baru, akan terjadi penumpukan keratin yang
menyebabkan wajah menjadi kusam dan kasar.
|
ü
|
||
Dalam perawatan wajah, pengelupasan keratin dikenal
dengan istilah exsfoliation
diantaranya: scrubbing,
microdermabration, softpeel, chemical peeling, dll.
|
ü
|
||
Semua tindakan exsfoliation
berguna untuk membantu regenerasi sel kulit sehingga wajah tampak lebih
cerah.
|
ü
|
||
Setelah exsfoliation,
fokus perawatan yang tidak kalah pentingnya untuk dilakukan pada perawatan
wajah adalah menjaga kulit tetap lembap.
|
ü
|
||
Kelembapan kulit (pada kolagen dermis) yang cukup, akan
menghindarkan kulit dari risiko timbulnya kerutan dan garis-garis halus
disekitar wajah yang disebabkan oleh faktor usia, stres, dan malnutrisi.
|
ü
|
||
Keadaan kolagen yang kaku dan kurang kelembapan akan
menyebabkan timbulnya kerutan dan garis-garis halus yang biasa disebut dengan
tanda-tanda penuaan.
|
ü
|
||
Treatment-nya adalah dengan melakukan perawatan menggunakan
minyak biji anggur (grape seed oil).
|
ü
|
||
Minyak biji anggur mengandung senyawa Oligomere
proantocianidin yang bersifat antioksidan.
|
ü
|
||
Jika dioleskan pada kulit sebagai pengganti krim wajah
saat melakukan masase atau totok wajah, minyak ini mampu terserap ke dalam
lapisan kulit dan kapiler sabacea,
kemudian terdistribusi kedalam seluruh sel pada dermis.
|
ü
|
||
Di dalam dermis, kolagen secara otomatis mendapat
kelembapan dari minyak biji anggur ini sehingga kulit akan tampak lebih
elastis dan kerutan lebih tersamarkan.
|
ü
|
Didalam dermis, kolagen secara otomatis mendapat
kelembapan dari minyak biji anggur ini, sehingga kulit akan tampak lebih
elastis dan kerutan lebih tersamarkan.
|
|
Jika kolagen secara konsisten terjaga kelembapan, kulit
akan terlindung dari penuaan dini.
|
ü
|
Menganalisistanda baca dalam kalimatpadaartikelyang berjudul “HiduplahSetiap Jam”, dimajalahHadila
Kalimat
|
Benar
|
Salah
|
Koreksi
|
Saya pernah datang ke guru kehidupan saya dan bertanya,
“Guru, bagaimana caranya supaya saya tidak melakukan banyak dosa?”
|
ü
|
||
Lelaki itu terdiam dan kemudian balik bertanya kepada
saya, “Adakah manusia biasa seperti kita yang selama hidupnya tidak berbuat
dosa?”
|
ü
|
||
Saya jawab, “Tentu tidak ada guru. Setiap orang selama
hidup pasti pernah berbuat dosa.”
|
ü
|
||
Sang guru melanjutkan pertanyaan kepada saya, “Adakah
orang yang dalam satu tahun tidak berbuat dosa?”
|
ü
|
||
Saya pun kembali menjawab, “Tentu tidak ada guru.”
|
ü
|
||
Guru saya pun bertanya lagi, “Adakah manusia yang
selama satu bulan tidak berbuat dosa?”
|
ü
|
||
Dengan rasa hormat saya menjawab, “Rasanya tidak ada
guru.”
|
ü
|
||
Ketika itu saya membatin, saya datang mau bertanya kok
justru saya yang banyak ditanya.
|
ü
|
||
Saat lamunan itu datang, tiba- tiba guru saya bertanya
lagi, “Bisakah dalam satu pekan kamu tidak berbuat dosa?”
|
ü
|
||
Saya menjawab, “Itu rasanya susah buat saya guru.
Selalu ada saja dosa yang saya lakukan.”
|
ü
|
||
Dengan cepat guru saya mengajukan pertanyaan susulan,
“Bisakah dalam satu hari kamu tidak berbuat dosa?”
|
ü
|
||
Untuk pertanyaan ini, saya menjawabnya agak lama,
“Rasanya yang ini pun berat guru. Selalu saja ada dosa yang datang menggoda.”
|
ü
|
||
Setelah menarik nafas, guru saya mengajukan petanyaan
lagi, “Bisakah dalam satu jamkamu tidak berbuat dosa?”
|
ü
|
||
Dengan mantap saya jawab, “Kalau yang ini, insya Allah,
saya bisa guru.”
|
ü
|
||
Guru saya tersenyum sembari berucap, “Mulai sekarang, hiduplah
dari satu jam ke jam berikutnya. Tetap beraktivitas dan tetap tanpa dosa.
Bisa, kan?”
|
ü
|
||
Pertanyaan beruntun dari guru kehidupan saya bukan
hanya menyadarkan saya tentang kehidupan, melainkan menyadarkan saya tentang
begitu berharganya waktu.
|
ü
|
Menganalisistanda baca dalam kalimatpadaartikeliyang berjudul“PidatoKematian”, dimajalah Hadila.
Kalimat
|
Benar
|
Salah
|
Koreksi
|
Dengan adanya visi kita akan bersemangat, fokus sekaligus melakukan
tindakan-tindakan bertahap yang diperlukan agar visi turwujud.
|
ü
|
Dengan adanya visi, kita akan bersemangat, fokus, sekaligus melakukan
tindakan-tindakan bertahap yang diperlukan agar visi turwujud.
|
|
Pada sesi ini saya membayangkan Anak saya yang pertama, Faiz yang akan
memberikan kata sambutan pada hari pemakaman saya.
|
ü
|
Pada sesi ini saya membayangkan Anak saya yang pertama, Faiz, yang akan
memberikan kata sambutan pada hari pemakaman saya.
|
|
Wassalamualaikum, saya,
Rifqi Muhammad Faiz.
|
ü
|
Wassalamu’alaikum, saya
Rifqi Muhammad Faiz.
|
Menganalisistanda baca pada kalimat di dalamartikelyang berjudul “Adakah “KesempatanKedua”, di majalah Hadila.
Kalimat
|
Benar
|
Salah
|
Koreksi
|
Ketika konflik hebat melanda pasangan suami istri dan mereka merasa sudah
tidak memiliki jalan keluar, perceraian adalah pikiran yang lazim muncul pada
keduanya.
|
ü
|
Ketika konflik hebat melanda pasangan suami-istri dan mereka merasa sudah
tidak memiliki jalan keluar, perceraian adalah pikiran yang lazim muncul pada
keduanya.
|
|
Aneh. Padahal mereka sendiri yang menciptakan konflik dan krisis.
|
ü
|
Aneh, padahal mereka sendiri yang menciptakan konflik dan krisis.
|
|
Padahal sebenarnya, kunci penyelesaian persoalan dalam kehidupan keluarga
ada pada mereka berdua.
|
ü
|
Padahal, sebenarnya kunci penyelesaian persoalan dalam kehidupan keluarga
ada pada mereka berdua.
|
|
Mengakhiri kisah cinta, atau membangun ulang cinta dalam keluarga.
|
ü
|
Mengakhiri kisah cinta atau membangun ulang cinta dalam keluarga.
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis diatas, penulisan tanda
baca pada majalah ‘Hadila’ hampir seluruhnya benar sesuai dengan kaidah tanda
baca dalam EYD. Maka, dapat disimpulkan bahwa majalah Hadila sudah memenuhi
kaidah tanda baca dengan baikdanbenar.
B. Kritik dan Saran
Dalammenulis, diharapkanpenulisharussangatmemperhatikanpenggunaantandabaca
yang baikdanbenarsesuaidengankaidah.
DAFTAR PUSTAKA
PusatPembinaandanPengembanganBahasaDepartemenPendidikanNasionalRepublik
Indonesia. 2015. PedomanUmumEjaanBahasa Indonesia Yang
DisempurnakandanPedomanUmumPembentukanIstilah. Bandung: YramaWidya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar